Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran)

Oleh. Elga Setia Bakti (Naifa Daddy)

Istilah perang pemikiran (ghazwul fikri) di berbagai media termasuk media online mencuat deras. Dengan menggunakan dalih kebebasan mengemukakan pendapat mereka mencoba mematahkan dan menerobos sendi-sendi Islam yang mana bila ajaran Islam tak dipahami betul oleh umat Islam akan menjadi mudah terbawa arus pola pikir mereka hingga membenarkan anggapan mereka.

Dalam Alquran, geliat kaum seperti ini telah dijelaskan sebagaimana potongan ayat

“….Dan tiada henti-hentinya mereka selalu memerangi kalian sehingga kalian murtad dari agama kalian, jika mereka mampu…”  (Al Baqarah [2] : 217).

Empat belas abad yang lalu, di saat Islam mencapai puncaknya, Rasulullah SAW telah memprediksikan tentang nasib ummat Islam di masa yang akan datang, sebagai tanda nubuwwah beliau. Nasib ummat Islam pada masa itu digambarkan oleh Rasulullah seperti seonggok makanan yang diperebutkan oleh sekelompok manusia yang lapar lagi rakus.

Sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits:

“Beberapa kelompok manusia akan memperebutkan kalian seperti halnya orang-orang rakus yang memperebutkan hidangan.”

Seorang sahabat bertanya, “Apakah karena kami waktu itu sedikit, ya Rasulullah?”.

Jawab Rasul : “Tidak! Bahkan waktu itu jumlah kalian sangat banyak. Akan tetapi kalian waktu itu seperti buih lautan. Dan sungguh, rasa takut dan gentar telah hilang dari dada musuh kalian. Dan bercokollah dalam dada kalian penyakit wahn”.

Kemudian sahabat bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan penyakit wahn itu ya Rasulullah?”.

Jawab beliau : “Cinta dunia dan takut mati”.

Kita bisa membayangkan bagaimana nasib seonggok makanan yang menjadi sasaran perebutan dari orang-orang kelaparan yang rakus. Tentu saja dalam sekejap mata makanan yang tadinya begitu menarik menjadi hancur berantakan tak berbekas, lumat ditelan para pemangsanya.

Demikian pula dengan kondisi ummat Islam saat ini. Ummat Islam menjadi bahan perebutan dari sekian banyak kepentingan yang apabila kita kaji lebih jauh ternyata tujuan akhirnya adalah sama, kehancuran ummat Islam !

Banyak pihak yang memusuhi kaum muslimin. Allah memberikan informasi kepada kita siapa saja musuh-musuh kaum muslimin. Ada beberapa kelompok besar manusia yang dalam perjalanan sejarah selalu mengibarkan bendera permusuhan dan perang terhadap kaum muslimin. Adapun kelompok-kelompok tersebut adalah:

1. Orang-Orang Yahudi dan Nashrani

“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah rela terhadap kalian, sehingga kalian mengikuti jejak mereka…” (Al Baqarah [2] :120).

2. Orang-orang Musyrik

“Sesungguhnya telah kalian dapati orang-orang yang paling besar permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik….” (Al Maidah [5] :82).

3. Orang-orang Munafik

“Apabila orang-orang munafiq datang kepadamu, mereka berkata: ‘Kami mengakui, bahwa kamu benar-benar Rasulullah’. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya’, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafiq itu benar-benar orang pendusta” (Al Munafiqun [63] : 1).

“Orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan melarang yang ma’ruf dan menggenggam tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafiq itulah orang-orang yang fasik” (At Taubah [9]: 67).

Meskipun mereka (musuh-musuh Islam) itu nampaknya berbeda, tetapi sesungguhnya di dalam memerangi kaum muslimin mereka bersatu padu melakukan konspirasi (persekongkolan) yang berskala Internasional. Mereka berusaha tanpa mengenal lelah dan berputus asa.

“Dan tiada henti-hentinya mereka selalu memerangi kalian sehingga kalian murtad dari agama kalian, jika mereka mampu….” (Al Baqarah [2] : 217).

                Setelah Kekalahan pihak kafir khususnya nasrani dari umat Islam melalui perang fisik dan senjata (pada perang salib dan perang lainnya), maka mereka berfikir mencari jalan lain yang dapat menghancurkan umat islam. Ghazwul fikri sebagai alternatif yang dipilihnya sebagai pengganti perang fisik dengan perang pemikiran. Ghazwul fikri adalah serangan ke atas pemikiran secara bertubi-tubi yang tersusun secara rapi, dan terencana yang dilakukan oleh umat yang kuat terhadap umat yang lemah untuk merubah kepribadianya sehingga menjadi pengiktu umat yang kuat tersebut.

Umat jahiliyah khususnya Yaudi dan nasrani senantiasa memerangi umat islam. Perang yang dilaksanakan dalam toga bentuk yaitu politik, militer dan ekonomi. Ghazwul fikri adalah perang ke arah pemikiran yang akan menghasilkan berbagi kerusakan dikalangan umat islam. Aktivitas ghazwul fikri adalah merusak akhlak, menghancur fikrah, melarutkan pribadi dan menjatuhkan aqidah/riddah.

Aktivitas ghazwul fikri demikian akan menghasilkan umat yang rusak akhlaknya, pemikirannya kotor, kepribadian yang buruk dan keluar dari Islam. Keadaan demikian menunjukkan wala kepada orang Kafir

Ada dua jenis peperangan yang selalu mereka lancarkan terhadap ummat Islam, yaitu perang secara fisik (militer) dan perang secara non fisik (pemikiran), yang lebih dikenal dengan istilah ghazwul fikri.

DEFINISI

Ghazwul Fikri (perang pemikiran) dan Harakatul irtidad (gerakan pemurtadan)

Pengertian secara bahasa

Ghazwul Fikri terdiri dari dua kata yaitu ghozwah dan fikr. Ghozwah berarti serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran. Serangan di sini berbeda dengan qital (perang) yang berarti :

·         Dilakukan sepihak, yang lain tidak menyadari kalau sedang diserang

·         Hasilnya nyata terlihat dan berhasil

·         Mempunyai efek yang dalam dan luas.

Pengertian Secara Istilah

Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidal lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah bercampur aduk dengan hal-hal tidak Islami.

METODE GHAZWUL FIKRI

1. Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas

·         Tasyik (Pendangkalan/peragu-raguan):

Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.

·         Tasyih (pencemaran/pelecehan)

Upaya kaum kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk.

·         Tadhlil (Penyesatan)

Upaya orang kafir menyesatkan umat Islam mulai dari cara yang halus sampai cara yang kasar.

·         Taghrib (pembaratan/westernisasi)

Gerakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam, mendorong kaum muslimin agar menerima seluruh pemikiran dan pemikiran barat.

2. Menyerang Islam dari dalam

·         Penyebaran faham sekulerisme

Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

·         Penyebaran faham nasionalisme

Nasionalisme membunuh ruh ukhuwah Islamiyah yang merupakan azas kekuatan umat Islam.

Hadits Nabi : “Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada ashobiyah dan bukan dari golonganku orang yang berpegang atas dasar ashobiyah dan bukan dari golonganku orang yang matu karena ashobiyah”.

·         Pengrusakan akhlak umat Islam terutama pada pemudanya.

3. Metode Jitu

Ketika cahaya Islam mulai menyebar luas meliputi wilayah Persi, Syiria, Palestina, Mesir dan menyeberang daratan Eropa sampai Spanyol, maka kaum Salibis, Yahudi dan orang-orang Paganis segera membendung laju kebenaran Islam. Mereka khawatir kalau cahaya Islam akan menerangi seluruh belahan dunia. Maka kemudian digelarlah peperangan yang panjang yang kita kenal dengan nama perang Salib.

Selama perang salib yang berlangsung delapan periode itu, tak sekalipun ummat Islam dapat dikalahkan. Mereka berpikir keras bagaimana cara mengalahkan ummat Islam. Setelah melalui pemikiran yang panjang akhirnya mereka mengambil kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Gladstone, salah seorang perdana menteri Inggris, “Selama Al Qur’an ini ada di tangan ummat Islam, tidak mungkin Eropa akan menguasai dunia Timur”.

Mereka selanjutnya menyusun langkah-langkah untuk menjauhkan umat Islam dari ajarannya. Dengan metode yang sistematis mereka memulai melancarkan serangan pemikiran yang berujud program-program yang dikemas dengan menarik. Sehingga tanpa disadari, ummat Islam sudah mengikuti mereka bahkan menjadi pendukung program-program yang mereka adakan. Di samping tipu daya yang berbentuk perang pemikiran, perusakan akhlaq, sekulerisasi sistem pendidikan serta penjajahan di negeri-negeri kaum muslimin yang telah dikuasai, mereka juga mengeruk seluruh kekayaan kaum muslimin. Hal itu berhasil mereka lakukan setelah melalui perjalanan panjang.

Dibandingkan dengan perang fisik atau militer, maka perang pemikiran atau ghazwul fikri ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

ü  Dana yang dibutuhkan tidak sebesar dana yang diperlukan untuk perang fisik.

ü  Sasaran tidak terbatas.

ü  Serangannnya dapat mengenai siapa saja, dimana saja dan kapan saja.

ü  Tidak ada korban dari pihak penyerang.

ü  Sasaran yang diserang tidak merasakan bahwa sesungguhnya dirinya dalam kondisi diserang.

ü  Dampak yang dihasilkan sangat fatal dan berjangka panjang.

ü  Efektif dan efisien.

SASARAN GHAZWUL FIKRI

1.       Menjauhkan Umat Islam dari Ajaran Agama Islam (Q.S 17:73, 5:49)

2.       Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam agama kafir (Q.S. :217, 2:120)

3.       Memadamkan cahaya (agama) Allah (Q.S. 61:8, 9:32).

Yang menjadi sasaran perang pemikiran adalah pola pikir dan akhlaq. Apabila seseorang sering menerima pola pikir sekuler, maka iapun akan berpikir ala sekuler. Bila sesorang sering dicekoki paham komunis , materialis, fasis, marksis, liberalis, kapitalis atau yang lainnya, maka merekapun akan berpikir dari sudut pandang paham tersebut.

Sementara itu dalam hal akhlak, boleh jadi pada awalnya seseorang menolak terhadap suatu tata cara kehidupan tertentu, namun karena tiap kali ia selalu mengkonsumsi tata cara tersebut, maka lama kelamaan akan timbul perubahan dalam dirinya.

Yang semula menolak, akan berubah menjadi menerima. Dari yang sekedar menerima itu akan berubah menjadi suka. Selanjutnya akan timbul dalan dirinya tata sikap yang sama persis dengan mereka. Bahkan pada akhirnya ia akan menjadi pendukung setia tata hidup jahiliyah tersebut. Seperti contohnya adanya pergaulan bebas antara wanita dan pria yang bukan muhrim, seperti kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Demikianlah bahaya perang pemikiran. Ia akan menyeret seseorang ke dalam jurang kesesatan dan kekafiran tanpa terasa. Ibaratnya seutas rambut yang dicelupkan ke dalam adonan roti, kemudian ditarik dari adonan tersebut. Tak akan ada sedikitpun adonan roti yang menempel pada rambut. Rambut itu keluar dari adonan dengan halus sekali tanpa terasa. Demikianlah, seseorang hanya tahu bahwa ternyata dirinya sudah berada dalam kesesatan, tanpa terasa!

JENIS-JENIS GHAZWUL FIKRI

Ada beberapa jenis perang pemikiran, di antaranya :

1.       Perusakan Akhlaq

Dengan berbagai media musuh-musuh Islam melancarkan program-program yang bertujuan merusak akhlaq generasi muslim. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai yang tua renta sekalipun. Di antara bentuk perusakan itu adalah lewat majalah-majalah, televisi, serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari nilai-nilai Islam. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan.

Dengan cara itu, mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang gaya hidupnya jauh dari adab Islam. Hasilnya betul-betul luar biasa, banyak generasi muda kita yang tergiur dan mengidolakan mereka. Na’udzubillahi min dzalik!

2.       Perusakan Pola Pikir

Dengan memanfaatkan media-media tersebut di atas, mereka juga sengaja menyajikan berita yang tidak jelas kebenarannya, terutama yang berkenaan dengan kaum muslimin. Seringkali mereka memojokkan posisi kaum muslim tanpa alasan yang jelas. Mereka selalu memakai kata-kata; teroris, fundamentalis untuk mengatakan para pejuang kaum muslimin yang gigih mempertahankan kemerdekaan negeri mereka dari penguasaan penjajah yang zhalim dan melampui batas.

Sementara itu di sisi lain mereka mendiamkan setiap aksi para perusak, penindas, serta penjajah yang sejalan dengan mereka; seperti Israel, Atheis Rusia, Fundamentalis Hindu India, Serbia, serta yang lain-lainnya. Apa-apa yang sampai kepada kaum muslimin di negeri-negeri lain adalah sesuatu yang benar-benar jauh dari realitas. Bahkan, sengaja diputarbalikkan dari kenyataan yang sesungguhnya.

3.       Sekulerisasi Pendidikan

Hampir di seluruh negeri muslim telah berdiri model pendidikan sekolah yang lepas dari nilai-nilai keagamaan. Mereka sengaja memisahkan antara agama dengan ilmu pengetahuan di sekolah. Sehingga muncullah generasi-generasi terdidik yang jauh dari agamanya. Sekolah macam inilah yang mereka dirikan di bumi Islam pada masa penjajahan (imperialisme), untuk menghancurkan Islam dari dalam tubuhnya sendiri.

4.       Pemurtadan

Ini adalah program yang paling jelas kita saksikan. Secara terang-terangan orang-orang non muslim menawarkan “bantuan” ekonomi; mulai dari bahan makanan, rumah, jabatan, sekolah, dan lain-lainnya untuk menggoyahkan iman orang-orang Islam.

SARANA GHAZWUL FIKRI

Media Massa baik itu cetak maupun elektronik

Hasil nyata Ghazwul Fikir terhadap Umat Islam

1. Umat Islam menyimpang dari Al Qur’an dan As Sunnah (Q.S. 25:30)

2. Minder dan rendah diri (Q.S. 3:139)

3. Terpecah belah (Q.S. 30:32)

4. Bermain Tipu Muslihat :

Pastor Takly berkata: “Kita harus mendorong pembangunan sekolah-sekolah ala Barat yang sekuler. Karena ternyata banyak orang Islam yang goyah aqidahnya dengan Islam dan Al Qur’an setelah mempelajari buku-buku pelajaran Barat dan belajar bahasa asing”.

Samuel Zwemer dalam konferensi Al Quds untuk para pastor pada tahun 1935 mengatakan: “Sebenarnya tugas kalian bukan mengeluarkan orang-orang Islam dari agamanya menjadi pemeluk agama kalian. Akan tetapi menjauhkan mereka dari agamanya (Al Qur’an dan Sunnah). Sehingga mereka menjadi orang- orang yang putus hubungan dengan Tuhannya dan sesamanya (saling bermusuhan), menjadi terpecah- belah dan jauh dari persatuan. Dengan demikian kalian telah menyiapkan generasi-generasi baru yang akan memenangkan kalian dan menindas kaum mereka sendiri sesuai dengan tujuan kalian”.

SOLUSI UNTUK MERAIH KEMENANGAN

ü  Umat Islam harus menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan.

ü  Mendidik generasi muda Islam dengan manhaj tarbiyah yang syamil (sempurna) dan mutakamil (menyeluruh).

ü  Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi musuh (Q.S. 61:10, 8:60)

ü  Menghindari terjadinya perpecahan dalam umat Islam (Q.S. 3:103)

Wallahu’alam Bishowab Wa Ihdinassirattal Mustaqim..

Oleh Elga Setia Bakti di olah dari pelbagai sumber..

Satu tanggapan untuk “Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran)”

  1. ini artikel yang saya cari cari bung, nasionalisme dan sekuler ghazwul fikr…

Tinggalkan komentar